Lewati navigasi

Semoga kali ini BeNar adAnJa .. πŸ™‚

Setelah beberapa kali sempat diundur, sepertinya kali ini rencana membebaskan biaya fiskal bagi warga Indonesia yang akan bepergian ke luar negeri akan terealisasikan. Insyaallah mulai Januari 2009 ini akan diimplementasikan, mengikuti negara-negara tetangga yang sudah lebih dulu membebaskan bea fiskal bagi warganya. Pembebasan bea fiskal akan diberikan bagi yang bisa menunjukkan NPWP. Buat para ibu dan anak juga ikut mendapat fasilitas bebas bea fiskal asalkan suami sudah mempunyai NPWP. Sungguh berita baik yang sudah lama kita tunggu-tunggu. Langsyung deh ancang-ancang bikin schedule untuk jalan-jalan πŸ™‚

Pembebasan bea fiskal adalah salah satu sarana untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi akibat krisis global, sekaligus bagian dari reformasi internal Dirjen Pajak. Saya pribadi mengacungkan jempol buat Dirjen Pajak yang bangkit dari keterpurukan masa lalu dengan cara remunerasi dan perbaikan pelayanan kepada masyara
kat. Ini bisa dijadikan sebagai contoh bagi instansi pemerintah yang lain supaya juga mulai mereformasi diri dan meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat.

Dengan program barunya yang bak selebrity, β€˜Sunset Policy’ (alias Kebijakan Magrib hehe), Dirjen Pajak cukup sukses meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan penerimaan pajak. Hingga awal Desember 2008, jumlah pemilik NPWP meningkat 10 kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Dan Realisasi Penerimaan Neto Dirjen Pajak periode Jan – Nov 2008 mengalami pertumbuhan lebih dari 40% dibanding realisasi penerimaan periode yang sama tahun 2007. Sungguh pencapaian yang luar biasa menurut saya, karena pajak bukanlah subjek yang menarik bagi masyarakat terlebih dalam masa-masa sulit seperti sekarang. Namun Dirjen Pajak bisa mengemasnya dengan cukup apik, sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk datang melaporkan pajaknya dan mendaftarkan diri sebagai WP.

Ini tidak lain karena usaha keras Dirjen Pajak membenahi diri secara internal, dilanjutkan dengan sosialisasi yang gencar dilaksanakan melalui semua media, perbaikan pelayanan baik melalui KPP, Call Center, SMS dan internet, reformasi birokrasi menjadi lebih efisien, dan yang paling menarik bagi saya adalah direalisasikannya pemberian fasilitas bebas fiskal bagi mereka yang telah memiliki NPWP πŸ™‚ Sebaliknya bagi mereka yang tidak memiliki NPWP, maka bea fiskal akan dinaikkan menjadi 2.5 juta untuk perjalan ke luar negeri via bandara (naik 150%), dan 1 juta untuk perjalanan via laut (naik 100%). Sedangkan untuk jalur darat belum ada ketetapan. Nah jadi bagi yang belum memiliki NPWP, ayo buruan bikin. Toh sekarang prosesnya sudah dipermudah.

Sekedar berbagi pengalaman sedikit sewaktu saya mengurus NPWP suami di KPP Tanah Abang minggu ini. Sungguh diluar dugaan, tidak lebih dari setengah jam saya sudah menerima hasilnya berupa Kartu NPWP berbentuk PVC Card sesuai standard ISO CR-80, ISO 7810 (54mm x 86 mm) berwarna kuning lengkap dengan Nama dan Alamat sesuai KTP tertera di atas kartu. Pada saat antri pun, saya tidak merasa canggung karena ruang tunggu dibuat sedemikian nyaman dengan sofa-sofa yang bersih, dan disediakan mesin penyedia minuman otomatis. Setelah memasukkan koin sesuai harga yang tertera .. lalu saya duduk antri sambil menikmati coklat panas ditangan πŸ™‚ Di sudut lain saya lihat petugas dengan ramah menyediakan jasa konsultasi gratis mengenai perpajakan. Jauh dari kesan jutek atau berbelit-belit ataupun lelet seperti yang selama ini menjadi image atas sebuah instansi pemerintah. Padahal mereka diwajibkan masuk di hari Sabtu demi untuk melayani masyarakat yang datang saat weekend.

Well .. congrats sekali lagi untuk Dirjen Pajak dan seluruh karyawannya. Sebagai warga negara yang baik saya sangat mendukung gerakan membangun bangsa semacam ini. Semoga terus dijaga performance-nya supaya kepercayaan masyarakat yang sudah terbangun dengan baik bisa terus meningkat. Harapan kita semua, hasil penerimaan pajak yang sudah meningkat ini bisa diawasi dengan baik dan rakyat bisa ikut menikmati hasilnya. Nggak sabar pengen segera membuktikan kebenaran soal bebas fiskal ini bulan depan πŸ™‚ Untuk instansi pemerintah yang lain, kita tunggu gebrakan reformasi lainnya
.

Ini dia caranya untuk menikmati fasilitas bebas fiskal di Bandara

17 Comments

    • Blogger Jember
    • Posted Desember 24, 2008 at 3:01 am
    • Permalink

    kalo beneran ini bisa terealisasi, mayan lah, bisa sering2 jenguk adik di spore,
    Terobosan yang bagus, salut buat ditjen Pajak

    • Anonymous
    • Posted Desember 24, 2008 at 3:19 am
    • Permalink

    But I do not believe that the increase of tax acquisition can increase welfare, at least, as simple, repair public facility, health, education, and provide good public transport. It is so faaaar away. it is just bloody things to dream in indonesha

    • diajeng any
    • Posted Desember 25, 2008 at 4:04 am
    • Permalink

    @ mas Arielz: kalau dulu banyak yang pilih jalur Batam biar hemat fiskal, mungkin tahun depan lebih banyak yang langsung ke Changi karena toh harga tiket nggak jauh beda. Met jalan-jalan ya πŸ™‚

    @ Anonim: we’re all questioning where the tax is going so far ‘cuz we didn’t see any significant improvement on welfare and all .. let’s pray this would be a breakthrough for a better future of our country

    • Anonymous
    • Posted Desember 26, 2008 at 2:05 am
    • Permalink

    Asswrwb
    Mbak Any, saya menemukan Blog mbak dari blognya Lily (kayaknya adek kelas sy di UGM). Kebetulan liat topiknya pas sekali dengan yang saya bingungkan beberapa hari ini. Kayaknya mbak sudah sangat paham ttg masalah ini, kalau boleh saya mau sedikit konsultasi nih…
    Kebetulan Awal maret nanti, istri saya mau nyusul saya ke Jepang, sy lagi study di sini. Waktu berangkat saya memang sudah bebas fiskal karena saya pakai pasport biru. Saya dan istri saya belum gitu jelas tentang Fiskal dan NPWP. Kebetulan saya sudah punya NPWP, apakah perlu istri juga buat NPWP sedangkan dia bekerjanya sebagai ibu rumah tangga saja. Apakah dia bisa bebas fiskal, kalau ke luar negeri nanti. Terima kasih banyak atas penjelasannya..
    wassalam
    Sigit( ssutiknoyk@yahoo.com )

    • diajeng any
    • Posted Desember 26, 2008 at 5:13 am
    • Permalink

    Mas Sigit, wah kakak kelas angkatan berapa ya, ’95 kah πŸ˜• Sebelumnya mohon maaf kalau informasi dari saya nanti masih kurang lengkap karena saya bukan pegawai kantor pajak πŸ™‚ Tulisan saya diatas semata-mata dari sudut pandang masyarakat awam saja.

    Dari beberapa referensi yang saya baca mengenai NPWP, suami dan istri dipandang sebagai satu kesatuan Wajib Pajak Orang Pribadi (selama tidak ada perjanjian pisah harta), sehingga cukup satu NPWP saja. Jika suami telah memiliki NPWP Wajib Pajak Orang Pribadi maka istri tidak perlu lagi memiliki NPWP sendiri walaupun memiliki penghasilan sendiri, apalagi istri mas tidak bekerja. Jika istri bekerja dan NPWP digabung, maka pelaporannya harus digabung antara penghasilan suami dan istri pada SPT Tahunan suami.

    Mengenai bebas fiskal, seperti saya sampaikan dalam tulisan saya, anak atau istri yang hendak bepergian ke luar negeri bisa bebas fiskal asal menunjukkan fotokopi NPWP ayah atau suami dan menyerahkan fotokopi kartu keluarga.

    Kalau ada diantara rekan-rekan pembaca blog yang kebetulan bekerja di Ditjen Pajak, mohon koreksinya ya jika ada informasi yang kurang tepat.

    Btw boleh dong dikirimin souvenir Jepang magnet kulkas hehe .. soalnya yang saya beli dulu pecah hiks .. kalau mas Sigit di seputar Tokyo, di Asakusa atau Akihabara banyak tuh mas hehe .. nodong :)terima kasih loh sebelumnya πŸ™‚

    • sayurs
    • Posted Desember 26, 2008 at 3:44 pm
    • Permalink

    ah.. semoga itu bukan hanya pemanis di awal program dari dirjen pajak aja, dari yang kudengar beberapa temen yang manfaatin sunset policy banyak dari mereka yang mengeluhkan efek mempunyai NPWP, yang makin banyak tanggungan dan ruwet pasal2nya.. Semoga tahun 2009 tidak menjadi tahun pusing para wajib pajak..
    πŸ˜€

    • diajeng any
    • Posted Desember 27, 2008 at 1:37 am
    • Permalink

    Mas Sayurs .. hak & kewajiban itu seperti telor sama ayam, rakyat maunya haknya dulu, sementara pemerintah perlu pajak untuk membiayai pembangunan. Krisis kepercayaan membuat rakyat malas untuk memenuhi kewajiban sebagai WP. Tapi kita perlu menghargai setiap perubahan ke arah yang lebih baik. Reformasi dari Dirjen Pajak tidaklah mudah karena harus keluar dari comfort zone-nya. Moga-moga kepercayaan masyarakat kali ini digunakan dengan baik dan diikuti instansi pemerintah yang lain.

    • ADJIE KOESOEMA
    • Posted Desember 27, 2008 at 6:01 am
    • Permalink

    Kabar gembira nih buat Jeng Any….
    Kalo keluar negeri bisa rada irit he he he he he

    Semoga apa yg dilakukan Ditjen Pajak juga dilakukan oleh Instansi2 yg lain. Sehingga hidup di Indonesia semakin enak…

    Sudah saatnya Birokrasi di Indonesia dibenahi, bukan seperti sekarang ini yg kebanyakan masih pake jargon ” KALO BISA DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAH “………..

    • diajeng any
    • Posted Desember 27, 2008 at 6:39 am
    • Permalink

    Yiiiiihaaaa … πŸ™‚

    • Kristina Dian Safitry
    • Posted Desember 27, 2008 at 11:45 am
    • Permalink

    beberapa kali pindah negara satu kenegara lain gak pernah bayar biaya fiskal,he..he..soalnya dibayarin pimper. btw, tentu ini khabar yang mengembirakan

    • diajeng any
    • Posted Desember 27, 2008 at 12:29 pm
    • Permalink

    iya memang kita ketinggalan banget soal pembebasan bea fiskal ini – melengkapi ketinggalan-ketinggalan lainnya maksudnya hehe .. at least better late than never (klise yah) πŸ™‚ mau juga dunk jalan2 gratis begitu Dian hehe .. thanks ya udah mampir kesini

    • Ani
    • Posted Desember 28, 2008 at 9:28 pm
    • Permalink

    Djeng Any dari UGM juga ? sama dunk πŸ™‚
    Iya nih soal bebas fiskal aku juga denger2 bakalan free spt yang diuraikan djeng Any di atas, moga beneran aja yaa….
    Kalau di sini, dari dulu juga free fiskal kalau ke S’pore, asal punya KTP n passport keluaran Batam

    • diajeng any
    • Posted Desember 29, 2008 at 12:03 am
    • Permalink

    Satu almamater nih πŸ™‚ wah mba, sekarang musti lebih gencar promosiin Batam loh .. secara salah satu alasan yg bikin orang ke S’pore lewat Batam biar minimize fiscal cost .. dengan kebijakan baru, selama tiket sama apalagi lebih murah orang akan pilih jalur penerbangan langsung ke S’pore. Keep in touch ya mba.

    • Lala
    • Posted Desember 29, 2008 at 2:05 pm
    • Permalink

    Asyiiiik Indonesia tercinta makin oke aja Nich :X

    • diajeng any
    • Posted Desember 30, 2008 at 9:28 am
    • Permalink

    Mba Lala .. terima kasih kunjungannya ya .. wah seru pasti ya tahun baru di Atlanta .. diselimuti salju .. salam buat keluarga mba .. keep in touch ya

    • moenk
    • Posted Desember 30, 2008 at 5:36 pm
    • Permalink

    ikutan seneng dengernya πŸ˜‰ walaupun gak tau … kapan bisa ke LN lagi ;))

    • diajeng any
    • Posted Desember 31, 2008 at 4:09 pm
    • Permalink

    saya juga ikut seneng nih .. soalnya mba Moenk sempet mampir kesini hehe .. manatau suatu ketika mba Moenk sekeluarga jalan ke LN kan lumayan bisa hemat 5 juta hehe .. Buna, Abim dan Alifa juga pasti seneng .. πŸ™‚ trims ya mba sudah mampir ..


Tinggalkan komentar